TalkBack supposed to be OFF

 Agan-agan!

Pernah ga tiba2 Android TalkBack nya "aktif"

Jadi kalau kita klik apa gitu di layar

Anroid nya baca/mengeluarkan suara apa yg kita "pencet"

Contoh nya pas klik (button) SETTING

Eh android nya "ngomong" bahwa [tombol] SETTING sedang di"press"

Dan untuk membuka [button] SETTING itu (bisa dilakukan) harus "double click" di icon SETTING itu


Berabe dah sempat HP ana! Ga tau kenapa, perasaan ga ada ubah2 ini itu!

Panik dan langsung tanya MBAH GOOGLE!

Dan solusi nya ketemu guys!!!

Ya itu, ternyata secara tak sengaja entah kenapa fitur TalkBack nya aktif tanpa sepengetahuan gw!


Berikut solusi nya ya Guys utk menonaktifkan nya (lihat image attachment):


DONE!! PROBLEM SOLVED!


   

MYSTERIOUS ACCRUED!!!

Guys!

Ada pengalaman ana nih ktk mengAudit Accrued Expense (Beban yg belum dibayarkan[akun kewajiban]) yg mysterious! 😀

cekidot!!

challenging accrued audit!

Audit Other Liabilities++ [plus plus nya berdasarkan hikmah dari pengalaman gw pribadi ya!]

 Guys! Cek contoh audit Other Asset gw ya!

Hope semoga berguna!!

Inti yg mo gw sampaikan based on pengalaman gw yaitu penting nya selain bikin, ngetik, ngeprint dan ngirim konfirmasi saat melakukan audit atas Piutang Dagang!


Example of Audit Other Receivables


Guys! Revisi!

Ada yg salah ( sikit (-__-)! ) dan perlu gw lengkapi!


Revision of Example of Audit Other Receivales [v2!]



Daily Groceries++ REPORT (-__-)!

 Guys

Check how I started to (over) detailed my daily "ALFAMART/INDOMARET" expenses (-__-")!!


All transactions supposed to be/should be/IMO/my wish to be... using DEBIT CARD! 

so that could be recorded accurately all the transactions related (-__-)


MyOwn dailyGroceries++ REPORT

just SHARED and (absolutely over excessive unimportantly) INSPIRING!!😎

Gambaran Pengertian Substantive Test dan tambahan contoh prosedur dari jenis Fase Audit terkait + file attachment dari amandalovestoaudit.com

Image dari amandalovestoaudit.com 




Dikutip dari https://reciprocity.com/

Substantive testing is an audit that looks for flaws in financial records. These tests are required to prove that a company’s financial records are comprehensive, valid, and accurate.

 

Substantive audit procedures prove that each material assertion in the financial statements is true. That said, tests may also reveal monetary errors or misstatements in the recording or presentation of transactions and balances.

 

Types of Substantive Tests

There are three types of substantive tests, explained below.

  • Analytical procedures. Substantive analytical procedures compare several financial and operational data sets to examine whether trends and relationships are consistent. These techniques are intended to alert you to potential issues with your financial records, which you can then investigate further.
  • Test of details of transactions. A test of transactions focuses on the individual transactions that make up an account balance. This test of details is done to check for the accuracy of the financial statement transactions. Auditors typically choose a sample to test whether the details (each line in specific General Ledger) match the (nature of) transaction recorded in a company’s books.
  • Tests of details of balances. A test of balances is done to check whether any material misstatement exists in the balances of the financial statements’ accounts. This test of details tries to demonstrate that the tests of control and the substantive tests related to transactions are all reasonable. For example (mostly) is external/third party confirmation (letter).





Link utk dokumen (MsWord) lengkap dari amandalovestoaudit.com

Akun EKUITAS (KONSOLIDASI akun anak dan Induk)

Akun EKUITAS (KONSOLIDASI akun anak dan Induk) 

Defenisi Ekuitas (dikutip dari KoinWorks)
Dari setelah defenisi, saya akan membahas yang “rada” unik yaitu Ekuitas dalam hal Intercompany Account yang menurut kata-kata saya adalah akun yang berfungsi menunjukkan keterkaitan secara Akuntansi antara PT. Induk dan PT. Anak (Anak merupakan bagian dari Induk). 
Coba perhatikan contoh dari Neraca Anak!
Terasa “aneh” kan ya? (-__-) 
Kok unsur-unsur nya beda dari “breakdown ekuitas yang biasa terlihat 
Unsur Ekuitas cuma “Laba tahun berjalan”? 
Beginning balance nya mana? 
Retained earning/laba ditahan/akumulasi laba atau rugi nya mana? 

Nah begitulah untuk kasus di contoh PT ini 
Di summary ini saya akan membahas tentang konsolidasi terkait akun-akun yang berhubungan. Tapi di sisi Neraca saja ya! Kalo terkait P/L (Laba/Rugi) mah banyak contoh nya … Termasuk soal eliminasi transaksi P/L (Profit and Loss) antara PT. Induk dan PT. Anak. Jurnal2 nya apa saja/bagaimana juga banyak kok referensi nya di internet 

Nah, sekarang saya tertarik bahas tentang sisi Ekuitas dari Neraca seperti di perusahaan contoh yang saya tongolkan ini…. Lanjut ya .. 
Nah, kalau yang biasa kan begini! (gambar setelah ini) Biar ga contoh sembarangan, saya ambil dari Ekuitas/Modal yang juga menampilkan unsur-unsur nya. Dan struktur seperti ini umum (kok!)
Unsur ekuitas secara umum terdiri dari (kita cekidot/sari[kan] dari contoh unsur2 diatas): 
Modal saham: 
Modal awal yang disetor pada saat perusahaan berdiri, dan ya tentu nya termasuk segala perubahan nya sampai saat Neraca ini dipublish 
Agio saham: 
Selisih antara (total) harga “terjual” saham dengan nilai par/buku saham yang di”state” saat pendirian PT [kalau ribet (lagi-lagi) banyak referensi nya di internet)] 
Saldo rugi tahun lalu: 
Menunjukkan laba ditahan atau akumulasi rugi/laba dari perusahaan berdiri sampai saat ini, tapi ingat ya untuk kasus ini dipecah dari yang biasa (yang biasa saya baca/lihat) juga. Jadi yang biasanya hanya akun “Retained Earning” menjadi 2 akun (yang tentu nya total nya ya itu “Retained Earning/Akumulasi laba/rugi juga). Menurut saya juga kurang tepat nama nya “Saldo rugi tahun lalu” tapi ya yang ada background Akuntansi ngerti kan maksud nya?(-__-) Akun itu menunjukkan Beginning balance/Saldo awal dari Retained Earning atau bahasa Indonesia nya saldo awal (tahun) akumulasi laba/rugi. Dan yang satu lagi tentu nya Laba/rugi tahun berjalan. Done penjelasan nya ya untuk unsur2 ekuitas yang biasa ditemui (meskipun dalam hal contoh PT. Induk ini ada perbedaan sedikit (sedikit ya! kan cuma gitu doang)! 

Nah balik lagi ke Neraca Anak!
Sebelum muncul pertanyaan “Apa tuh! Kok dipetaki/dihighlight akun “REKENING KORAN KANTOR PUSAT”? Akun apaan tuh?” 
Nah “keep in mind” (yaelah bahasa bule!) terlebih dulu kalo akun REKENING KANTOR PUSAT itu juga merupakan bagian dari Ekuitas, kalo istilah dan opini ana mah ya!) adalah merupakan akun “hybrid” karena tetap ada unsur liabilitas/kewajiban dan sekaligus unsur ekuitas/modal. 
“Keep in mind” yang kedua adalah bahwasanya memang tidak lazim unsur Ekuitas “hanya” laba tahun berjalan. Kok kek gitu? Kok ga ada unsur beginning balance/saldo awal akumulasi laba/rugi sampai awal tahun ini? Nah, sabar ya! Saat nya dijelaskan (sebisa ane ya!)!! 

Jadi yang seperti itu tuh (REKENING KORAN KANTOR PUSAT) menunjukkan akun berisikan semua transaksi antara PT. Induk dan PT. Anak. 
INTERMEZZO:  ada beda sedikit dari yang ga kalah “lebih umum” dari yang biasa yang perlu                                           diperhatikan! 
Jadi kalau “di tempat lain” gitu gan! Lebih umum (seengga’ nya menurut ana) dengan nama Hutang dan atau Piutang antara Induk dan Anak, dan atau diistilahkan juga (sesuai nature transaksi nya juga) dengan nama Hutang dan atau Piutang Pemegang Saham yang lawan nya Hutang dan atau Piutang Anak Perusahaan. 

OK sebelum bingung dan terlena, capek dan lelah dst. dst.! 
Perlu ditekankan pada akun/unsur laporan keuangan ini ada unsur “akumulasi laba/rugi” nya ya! (Jadi nyambung kan dengan penjelasan perihal unsur-unsur Ekuitas yang biasa (ga matok semua ya kalo gw bilang “yang biasa” gitu (-__-)!). 
Supaya lebih jelas gw tunjukkan ilustrasi dengan contoh “yang menggampangkan” untuk PT. Anak: Umum (yang gw tau/umum buat gw) Dalam “contoh PT” ini: 
NAH!! Kalo di”breakdown” ternyata setelah ditotal-total dan diperhatikan unsur-unsur nya ternyata “SAMA PERSIS!!” kan ya! 

NAH AKHIRNYA SAMPAI PADA KESIMPULAN!! 
Perbedaan perlakuan penampilan (Presentation (bagian dari asersi audit “Presentation and Disclosure”)) terserah masing-masing perusahaan ya dan wajib dihargai untuk PT contoh saya ini (ya kan! Ya dong ya!) Apalagi buat auditor, menurut saya juga wajib untuk yang emm misal nya auditor baru, jangan maksa format sesuai yang umum kan ya (notes untuk kalo ada auditor yang baca) karena menurut saya wajib dong sesuai format tahun lalu. Apalagi kalau tahun lalu dipublish Laporan Keuangan sebagai perusahaan Tbk. Format Laporan Keuangan yang baru (yang diaudit tahun ini) harus “comparative”, maksud nya dapat dibandingkan. Harus ikut format tahun lalu! 

Meskipun begitu tapi kawan-kawan (-__-) Kalo Partner nyuruh format baru (mungkin ya, ga yakin juga sih sebenar nya) maka dilakukan yang namanya Laporan dengan metode Retrospektif; laporan yang lama/tahun lalu mengikuti format yang baru! Wajib komparatif(able)! Sehingga tetap comparable sesuai yang biasa ditunjukkan di Laporan Keuangan hasil audit yang kaya gini:
maksud nya komparatif itu yang kaya diatas ya! 
Jadi yang dimaksud harus “yang dapat diperbandingkan” itu bahwasanya unsur atau bahasa keren menurut saya kualifikasi transaksi yang tercatat dalam dua buah akun yang diperbandingkan (beda tahun) berisikan transaksi yang mengikuti kriteria “benar-benar sama” (meskipun beda tahun ya untuk transaksi-transaksi nya!) sehingga akun tersebut dapat memenuhi persyaratan “comparable” dengan tepat!

OK! sekian dolo! 
To be bersambung ya!