Akun EKUITAS (KONSOLIDASI akun anak dan Induk)
Defenisi Ekuitas (dikutip dari KoinWorks)
Dari setelah defenisi, saya akan membahas yang “rada” unik yaitu Ekuitas dalam
hal Intercompany Account yang menurut kata-kata saya adalah akun yang
berfungsi menunjukkan keterkaitan secara Akuntansi antara PT. Induk dan PT.
Anak (Anak merupakan bagian dari Induk).
Coba perhatikan contoh dari Neraca Anak!
Terasa “aneh” kan ya? (-__-)
Kok unsur-unsur nya beda dari “breakdown ekuitas yang biasa terlihat
Unsur Ekuitas cuma “Laba tahun berjalan”?
Beginning balance nya mana?
Retained earning/laba ditahan/akumulasi laba atau rugi nya mana?
Nah begitulah untuk kasus di contoh PT ini
Di summary ini saya akan membahas tentang konsolidasi terkait akun-akun yang
berhubungan. Tapi di sisi Neraca saja ya! Kalo terkait P/L (Laba/Rugi) mah
banyak contoh nya … Termasuk soal eliminasi transaksi P/L (Profit and Loss)
antara PT. Induk dan PT. Anak. Jurnal2 nya apa saja/bagaimana juga banyak kok
referensi nya di internet
Nah, sekarang saya tertarik bahas tentang sisi Ekuitas dari Neraca seperti di
perusahaan contoh yang saya tongolkan ini…. Lanjut ya ..
Nah, kalau yang biasa kan begini! (gambar setelah ini) Biar ga contoh
sembarangan, saya ambil dari Ekuitas/Modal yang juga menampilkan unsur-unsur
nya. Dan struktur seperti ini umum (kok!)
Unsur ekuitas secara umum terdiri dari (kita cekidot/sari[kan] dari contoh
unsur2 diatas):
Modal saham:
Modal awal yang disetor pada saat perusahaan berdiri, dan ya tentu nya
termasuk segala perubahan nya sampai saat Neraca ini dipublish
Agio saham:
Selisih antara (total) harga “terjual” saham dengan nilai par/buku saham yang
di”state” saat pendirian PT [kalau ribet (lagi-lagi) banyak referensi nya di
internet)]
Saldo rugi tahun lalu:
Menunjukkan laba ditahan atau akumulasi rugi/laba dari perusahaan berdiri
sampai saat ini, tapi ingat ya untuk kasus ini dipecah dari yang biasa (yang
biasa saya baca/lihat) juga. Jadi yang biasanya hanya akun “Retained Earning”
menjadi 2 akun (yang tentu nya total nya ya itu “Retained Earning/Akumulasi
laba/rugi juga). Menurut saya juga kurang tepat nama nya “Saldo rugi tahun
lalu” tapi ya yang ada background Akuntansi ngerti kan maksud nya?(-__-) Akun
itu menunjukkan Beginning balance/Saldo awal dari Retained Earning atau bahasa
Indonesia nya saldo awal (tahun) akumulasi laba/rugi. Dan yang satu lagi tentu
nya Laba/rugi tahun berjalan. Done penjelasan nya ya untuk unsur2 ekuitas yang
biasa ditemui (meskipun dalam hal contoh PT. Induk ini ada perbedaan sedikit
(sedikit ya! kan cuma gitu doang)!
Nah balik lagi ke Neraca Anak!
Sebelum muncul pertanyaan “Apa tuh! Kok dipetaki/dihighlight akun “REKENING
KORAN KANTOR PUSAT”? Akun apaan tuh?”
Nah “keep in mind” (yaelah bahasa bule!) terlebih dulu kalo akun REKENING
KANTOR PUSAT itu juga merupakan bagian dari Ekuitas, kalo istilah dan opini
ana mah ya!) adalah merupakan akun “hybrid” karena tetap ada unsur
liabilitas/kewajiban dan sekaligus unsur ekuitas/modal.
“Keep in mind” yang kedua adalah bahwasanya memang tidak lazim unsur Ekuitas
“hanya” laba tahun berjalan. Kok kek gitu? Kok ga ada unsur beginning
balance/saldo awal akumulasi laba/rugi sampai awal tahun ini? Nah, sabar ya!
Saat nya dijelaskan (sebisa ane ya!)!!
Jadi yang seperti itu tuh (REKENING KORAN KANTOR PUSAT) menunjukkan akun
berisikan semua transaksi antara PT. Induk dan PT. Anak.
INTERMEZZO: ada beda sedikit dari yang ga kalah “lebih umum” dari yang
biasa yang perlu
diperhatikan!
Jadi kalau “di tempat lain” gitu gan! Lebih umum (seengga’ nya menurut ana)
dengan nama Hutang dan atau Piutang antara Induk dan Anak, dan atau
diistilahkan juga (sesuai nature transaksi nya juga) dengan nama Hutang dan
atau Piutang Pemegang Saham yang lawan nya Hutang dan atau Piutang Anak
Perusahaan.
OK sebelum bingung dan terlena, capek dan lelah dst. dst.!
Perlu ditekankan pada akun/unsur laporan keuangan ini ada unsur “akumulasi
laba/rugi” nya ya! (Jadi nyambung kan dengan penjelasan perihal unsur-unsur
Ekuitas yang biasa (ga matok semua ya kalo gw bilang “yang biasa” gitu
(-__-)!).
Supaya lebih jelas gw tunjukkan ilustrasi dengan contoh “yang menggampangkan”
untuk PT. Anak: Umum (yang gw tau/umum buat gw) Dalam “contoh PT” ini:
NAH!! Kalo di”breakdown” ternyata setelah ditotal-total dan diperhatikan
unsur-unsur nya ternyata “SAMA PERSIS!!” kan ya!
NAH AKHIRNYA SAMPAI PADA KESIMPULAN!!
Perbedaan perlakuan penampilan (Presentation (bagian dari asersi audit
“Presentation and Disclosure”)) terserah masing-masing perusahaan ya dan wajib
dihargai untuk PT contoh saya ini (ya kan! Ya dong ya!) Apalagi buat auditor,
menurut saya juga wajib untuk yang emm misal nya auditor baru, jangan maksa
format sesuai yang umum kan ya (notes untuk kalo ada auditor yang baca) karena
menurut saya wajib dong sesuai format tahun lalu. Apalagi kalau tahun lalu
dipublish Laporan Keuangan sebagai perusahaan Tbk. Format Laporan Keuangan
yang baru (yang diaudit tahun ini) harus “comparative”, maksud nya dapat
dibandingkan. Harus ikut format tahun lalu!
Meskipun begitu tapi kawan-kawan (-__-) Kalo Partner nyuruh format baru
(mungkin ya, ga yakin juga sih sebenar nya) maka dilakukan yang namanya
Laporan dengan metode Retrospektif; laporan yang lama/tahun lalu mengikuti
format yang baru! Wajib komparatif(able)! Sehingga tetap comparable sesuai
yang biasa ditunjukkan di Laporan Keuangan hasil audit yang kaya gini:
maksud nya komparatif itu yang kaya diatas ya!
Jadi yang dimaksud harus “yang dapat diperbandingkan” itu bahwasanya unsur
atau bahasa keren menurut saya kualifikasi transaksi yang tercatat dalam dua
buah akun yang diperbandingkan (beda tahun) berisikan transaksi yang mengikuti
kriteria “benar-benar sama” (meskipun beda tahun ya untuk transaksi-transaksi
nya!) sehingga akun tersebut dapat memenuhi persyaratan “comparable” dengan
tepat!
OK! sekian dolo!
To be bersambung ya!
No comments:
Post a Comment