Skip to main content

ANTI BAU pada KANDANG TERNAK +Pengolahan menjadi PUPUK ORGANIK (Sumber: ChatGPT)

Untuk mengurangi atau menghilangkan bau pada kandang ternak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, baik secara alami maupun dengan bantuan bahan tambahan:


1. Kebersihan Kandang

  • Bersihkan kotoran hewan setiap hari agar tidak menumpuk.

  • Lantai kandang sebaiknya memiliki saluran pembuangan untuk urin dan air cucian.

  • Gunakan alas kandang (sekam padi, serbuk gergaji, jerami kering) yang mudah diganti.


2. Sirkulasi Udara

  • Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik, sehingga udara tidak lembap dan bau cepat keluar.

  • Gunakan kipas atau blower pada kandang besar (ayam/ternak besar).


3. Bahan Penyerap Bau Alami

  • Kapur pertanian (dolomit/kapur tohor): ditaburkan di lantai kandang untuk menetralkan bau amonia.

  • Arang aktif atau biochar: menyerap bau dan menjaga kelembapan.

  • Zeolit: batuan mineral yang mampu menyerap gas berbau (amonia, hidrogen sulfida).


4. Probiotik & Fermentasi

  • Semprotkan larutan probiotik (EM4, MOL, atau bakteri pengurai) ke kotoran untuk mempercepat fermentasi dan mengurangi bau.

  • Bisa juga dicampur ke dalam pakan/minuman ternak agar kotoran tidak terlalu berbau menyengat.


5. Tanaman Penyerap Bau

  • Menanam pohon/semak beraroma harum di sekitar kandang (misalnya: serai, kenanga, pandan, bambu) membantu menyerap bau dan memberi kesan lebih segar.


6. Produk Komersial Anti Bau

  • Ada produk khusus penyerap bau kandang, biasanya berbasis enzim atau probiotik yang dijual dalam bentuk cair/serbuk.


👉 Tips tambahan:

  • Jika kotoran dikumpulkan, segera diolah jadi pupuk kompos/organik, jangan dibiarkan menumpuk terlalu lama.

  • Usahakan lantai kandang selalu kering, karena bau lebih cepat muncul saat lembap.





!PENJELASAN lebih rinci Point 3 (Bahan Penyerap Bau Alami) dan Point 4 (Probiotik & Fermentasi)


3. Bahan Penyerap Bau Alami

Bahan ini bekerja dengan menetralisir atau menyerap gas penyebab bau, terutama amonia (NH₃) dari urin dan hidrogen sulfida (H₂S) dari kotoran.

🔹 Jenis-jenisnya:

  1. Kapur Pertanian (Dolomit / Kapur Tohor / CaCO₃ atau Ca(OH)₂)

    • Menurunkan kadar asam pada kotoran dan urin.

    • Membuat kondisi lantai kandang lebih kering.

    • Cara pakai: ditaburkan tipis di lantai kandang atau dicampur dengan alas (sekam/serbuk gergaji).

  2. Arang Aktif / Biochar

    • Memiliki pori-pori sangat banyak sehingga bisa menyerap gas berbau.

    • Juga membantu menyerap kelembapan.

    • Cara pakai: ditaburkan di lantai kandang atau dicampur dengan kotoran untuk pengomposan.

  3. Zeolit

    • Mineral alami yang mampu mengikat amonia.

    • Selain mengurangi bau, bisa mengurangi pencemaran lingkungan.

    • Cara pakai: ditaburkan di sekitar area basah (tempat urin menetes atau saluran pembuangan).

👉 Kelebihan: murah, mudah didapat, aman untuk hewan dan lingkungan.
👉 Kekurangan: hanya menyerap bau, tidak mempercepat penguraian kotoran.


4. Probiotik & Fermentasi

Metode ini bukan hanya mengurangi bau, tapi juga mengolah kotoran menjadi pupuk organik yang lebih bermanfaat.

🔹 Prinsip Kerja:

  • Menggunakan mikroorganisme baik (lactobacillus, ragi, actinomycetes, dll).

  • Mikroba ini menguraikan bahan organik secara cepat, sehingga gas berbau tidak sempat terbentuk.

  • Contoh: EM4 Peternakan, MOL (Mikroorganisme Lokal), bioaktivator lain.

🔹 Cara Pemakaian:

  1. Disemprotkan ke Kotoran/Kandang

    • EM4 (atau probiotik lain) dicampur dengan air + sedikit molase/gula merah.

    • Disemprotkan ke kotoran dan lantai kandang setiap hari/dua hari sekali.

    • Bau amonia berkurang drastis dalam 1–3 hari.

  2. Dicampurkan ke Pakan/Minuman Ternak

    • Dosis kecil (misalnya 1–2 ml EM4 per liter air minum).

    • Membantu pencernaan ternak, sehingga kotorannya tidak terlalu berbau.

  3. Fermentasi Kotoran Jadi Pupuk

    • Kotoran dicampur sekam/jerami, lalu disiram larutan EM4.

    • Ditutup rapat (aerob/anaerob tergantung metode).

    • Dalam 2–3 minggu, kotoran sudah menjadi pupuk organik tanpa bau menyengat.

👉 Kelebihan: bau berkurang, kotoran jadi pupuk, kesehatan ternak meningkat.
👉 Kekurangan: perlu perawatan rutin dan penyemprotan berkala.


🔑 Bedanya dengan Point 3:

  • Penyerap bau alami (kapur, arang, zeolit): hanya menetralkan dan menyerap gas berbau → sifatnya pasif.

  • Probiotik & fermentasi: mengubah proses pembusukan → sifatnya aktif, sehingga bau tidak sempat terbentuk dan kotoran bisa jadi pupuk.






!PENJELASAN lebih rinci tentang Probiotik & Fermentasi untuk mengurangi bau kandang—plus resep larutan semprot praktis berbasis EM4 dan MOL (buatan sendiri)


Cara Kerja Probiotik & Fermentasi (kenapa efektif)

  1. Menekan bakteri pembentuk amonia
    Bakteri baik (terutama Lactobacillus) menghasilkan asam organik (pH ±3–4) yang:

    • Menghambat bakteri pembusuk penghasil NH₃ (amonia) dan H₂S.

    • Mengubah nitrogen jadi bentuk yang kurang mudah menguap, jadi bau turun signifikan.

  2. Mempercepat penguraian
    Ragi & Bacillus menghasilkan enzim (protease, amilase, lipase) → kotoran cepat terurai → gas berbau berkurang.

  3. Mengontrol kelembapan & biofilm
    Semprotan probiotik membentuk lapisan mikroba “baik” pada permukaan lantai/dinding/bedding sehingga patogen & pembentuk bau kalah bersaing.


Prinsip Aplikasi di Kandang

  • Target: area basah (tetesan urin), sudut kotor, saluran pembuangan, tumpukan kotoran, serta alas (bedding).

  • Waktu terbaik: sore/habis bersih-bersih; hindari terik matahari langsung (melindungi mikroba).

  • Air yang dipakai: bebas klorin (endapkan air PDAM 12–24 jam atau aerasi 30–60 menit).

  • Jangan campur pada hari yang sama dengan disinfektan/kaporit (bunuh mikroba baik).


Dosis & Frekuensi (patokan cepat)

  • Dosis semprot: 100–200 ml/m² per aplikasi (cukup lembap, tidak becek).

  • Frekuensi:

    • Minggu 1 (shock treatment): semprot setiap hari.

    • Pemeliharaan: 2–3×/minggu (atau setiap kali tercium bau naik).

  • Bedding (deep litter): jaga lembap “roti kukus” (±40–50%); bila terlalu basah → tambahkan karbon (sekam/serbuk gergaji/biochar).


FORMULASI 1 — Larutan Semprot EM4 (paling praktis & stabil)

A. Larutan Aktivasi (AEM) — hemat & kuat

Bahan (untuk ±20 liter):

  • EM4 Peternakan: 1 liter

  • Molase/gula merah cair: 1 liter

  • Air bebas klorin: 18 liter

Langkah:

  1. Campur semua di jerigen, sisakan ruang udara 5–10%.

  2. Tutup rapat (lebih ke anaerob), simpan tempat teduh.

  3. Fermentasi 5–7 hari. Aduk/kocok ringan harian.

  4. Siap pakai jika aroma asam manis dan pH ≤ 3.5–4 (jika ada kertas pH).

  5. Simpan: suhu kamar teduh; habiskan ≤ 2–3 bulan.

B. Larutan Semprot Harian (dari AEM)

  • Rasio encer: AEM 10–20 ml + molase 10 ml per 1 liter air.
    (Tanpa molase juga bisa; molase kecil membantu “nyala ulang” mikroba pada permukaan.)

  • Aplikasi: semprot 100–200 ml/m²; fokus area basah & tumpukan kotoran.

Catatan

  • Bau keras → pakai konsentrasi lebih pekat (20–30 ml AEM/L) selama 2–3 hari pertama.

  • Untuk air minum ternak (opsional): 1–2 ml EM4/L air, 3–5 hari/minggu. (Jangan berlebihan.)


FORMULASI 2 — Larutan Semprot MOL/LAB Buatan Sendiri (ekonomis)

Ada banyak versi MOL. Yang paling stabil & “nendang anti-bau” adalah LAB (Lactic Acid Bacteria) serum.

A. Buat Starter LAB (Serum)

Bahan:

  • Air cucian beras 1 (yang pertama, paling keruh): 1 liter

  • Sumber karbo: gula pasir/gula merah/molase 100–150 g

  • Wadah kaca/plastik bersih bertutup longgar (gas bisa keluar)

Langkah:

  1. Larutkan gula ke air cucian beras, aduk.

  2. Tutup tidak rapat (fermentasi butuh pembuangan gas), simpan teduh suhu kamar.

  3. 3–5 hari: muncul aroma asam segar (bukan busuk), sedikit endapan/kaca buram → Starter LAB siap.

Alternatif cepat: campur air tajin hangat + sedikit yogurt/tape (seujung sendok), tambah gula → 2–3 hari jadi.

B. Perbanyak jadi “LAB Aktif”

Bahan (hasil ±10 liter):

  • Starter LAB: 500 ml

  • Molase/gula: 500 ml

  • Air bebas klorin: 9 liter

Langkah:

  1. Campur, aduk, tutup rapat (semi-anaerob), simpan teduh.

  2. Fermentasi 3–7 hari. Aroma asam manis, pH ≤ 4 → siap.

C. Larutan Semprot Harian (dari LAB Aktif)

  • Rasio encer: LAB Aktif 10–30 ml/L air (bau parah → 30 ml/L).

  • Aplikasi: 100–200 ml/m², fokus area kritis.

  • Stabilitas: simpan teduh; habiskan ≤ 1–2 bulan.

Tips mutu MOL/LAB

  • Bau busuk/anyir → kontaminasi: buang.

  • Bila muncul jamur berambut tebal warna mencolok → buang. Lapisan tipis putih kekuningan normal.

  • pH ideal 3–4 (semakin asam biasanya semakin aman & efektif).


Integrasi dengan Pengelolaan Kotoran (bonus anti-bau maksimal)

  1. Bokashi/pengomposan cepat

    • Campur kotoran dengan bahan karbon (sekam/jerami/serbuk gergaji/biochar) ±1:1–1:2.

    • Siram AEM/LAB encer 1:10–1:20 sampai lembap (uji kepal: bila digenggam menggumpal, tidak menetes).

    • Tutup (anaerob) 5–7 hari → angin-anginkan 1–3 hari → siap jadi pupuk tanpa bau menyengat.

  2. Deep litter (alas fermentasi)

    • Bentuk lapisan 10–20 cm dari sekam/serbuk gergaji + zeolit/biochar 5–10% untuk ikat amonia.

    • Semprot AEM/LAB 1:20 tipis rutin; aduk ringan mingguan.

    • Tambah bahan kering bila basah.


Troubleshooting (kalau bau masih kuat)

  • Masih menyengat? Naikkan dosis jadi 20–30 ml/L selama 2–3 hari, tambah zeolit/biochar di area basah.

  • Lantai becek? Tambah bahan kering (sekam/serbuk gergaji); kurangi volume semprot.

  • Setelah disinfektan: tunggu 24 jam, bilas air, baru lanjut probiotik.

  • Musim hujan/lembap: tambah frekuensi semprot (mis. dari 2× jadi 3×/minggu).


Contoh Rencana 7 Hari (untuk kandang ±50 m²)

  • Hari 1–3: Semprot AEM/LAB 30 ml/L, 150 ml/m² (total ±7.5 L semprot/hari).

  • Hari 4–7: Turunkan ke 15 ml/L, 120 ml/m² (total ±6 L semprot/hari).

  • Minggu berikutnya: 2×/minggu, 10–15 ml/L.


Keamanan & Praktik Baik

  • Gunakan masker & sarung tangan saat penanganan kotoran.

  • Jauhkan larutan dari matahari langsung & panas.

  • Labeli jerigen (tanggal buat & jenis larutan).

  • Jangan diminum manusia; untuk ternak hanya sesuai dosis.


Tiktok(ers)_link: hanzgarden

Comments

Popular posts from this blog

RAD PROTOTYPE Web-App: Post-Video & Comments [program]

Video List — JP Kanji Ultra Translation CONTROL SECTION — Login (Admin) Username: Password: Login CONTROL SECTION — Admin Panel Enable Comments Disable Comments Logout Activity Log Show Video COMMENTS DISABLED BY ADMIN Leave a Comment: Additional Comment Show Video COMMENTS DISABLED BY ADMIN Leave a Comment: Additional Comment Show Video COMMENTS DISABLED BY ADMIN Leave a Comment: Additional Comment Show Video COMMENTS DISABLED BY ADMIN Leave a Comment: Additional Comment

Tips mengeprint POSISI AKURAT!! Microsoft Excel

Gan Kadang mo buat header aka title pada cover sulit membuat PAS posisi Berikut tips dr gw: Buat dulu kerangka di spreadsheet kemudian dibongkar setelah selesai melakukan pengukuran PREPARING (setting Margin + tinggi dan lebar CELL) catatan:  SpreadsheetOffice gw menggunakan satuan milimeter (mm) dalam penentuan jarak margin NUMBERING and BORDERING STEP 1 PRINT PREVIEW CALCULATION to determine CENTER POINT! STEP 2 Setelah gw Print dan Cek  Entah lah  Hasil ukur gw dgn PENGGARIS (biasa)  Menunjukkan bahwa settingan 20mm untuk ukuranTABLE di Microsoft Excel dipresentasikan dgn 21mm pada HasilPrint  Ga tau kenapa begitu Yauwes terima saja! Lanjut dgn perhitungan utk menentukan titik tengah yg penting utk pembuatan Title yg benar-benar berposisi: Ingat ya Gan!   di HASIL PRINT ! Mencari patokan utk   di atas permukaan lembaran Kertas (hasil print) !!   CREATE HEADER aka COVER TITLE STEP 3 CLEANSING  STAGE 4 REMOVE BORDER and NUMBER RESULT

REPOST!! (Doh! Internet lagi lemot2 gimana gitu! Butuh Tool utk Monitor Kecepatan Internet (Download Speed)!!) → Gw ganti dgn nperf.com

KOMPARASI by nperf.com 4 OKTOBER 2025 19.00WIB OXYGEN 4 OKTOBER 2025 19.00WIB XL MACET GAN pake Networx !!! Alternatif dgn menggunakan nperf.com ! #  ChatGPT explain : nPerf adalah aplikasi dan layanan web untuk mengukur kualitas koneksi internet (baik Wi-Fi, data seluler, maupun jaringan kabel). 🔍 Fungsi utama nPerf nPerf digunakan untuk: Speed Test → mengukur kecepatan unduh (download), unggah (upload), dan latensi (ping) . Browsing Test → menilai kecepatan membuka situs web umum (misalnya Google, Facebook, YouTube). Streaming Test → menguji performa streaming video (buffering, resolusi, fps). Coverage Map → peta cakupan jaringan (4G, 5G, Wi-Fi) berdasarkan hasil uji pengguna di seluruh dunia. 💻 Cara Menggunakan Via Website Buka https://www.nperf.com → Klik “Start Test” untuk langsung menjalankan pengu...